Siapa sih yang tidak tahu Harddisk? Perangkat penyimpanan
pada komputer dan laprop ini pasti tidak
asing lagi bagi kita.
Namun tahu kah kamu bahwa kini eksistensi Harddisk atau yang
biasa disebut HDD mulai terancam. Dan mungkin beberapa tahun kemudian HDD hanya
akan menjadi bagian dari sejarah teknologi.
Lalu apa sih teknologi yang dengan PD-nya akan meruntuhkan
dominasi HDD di dunia?
Teknologi itu adalah Solid-State Drive yang disingkat SSD.
Solid-State Drive adalah adalah media penyimpanan data yang menggunakan
nonvolatile memory sebagai media dan tidak menggunakan cakram magnetis seperti
yang ada pada harddisk.
Fitur dan teknologi
Sebenarnya kalau kalian menganggap SSD ini adalah newbie di
dalam dunia teknologi, hal itu tidak sepenuhnya benar. Teknologi SSD ini sudah
lama digunakan. Salah satu contoh teknologi SSD yang biasa kita gunakan adalah
flashdisk.
Flashdisk adalah salah satu alat penyimpanan yang
kapasitasnya terbilang masih kecil. Namun saat ini sudah banyak flashdisk yang
memiliki kapasitas 16 GB. Flashdisk dengan bentuk yang sangat kecil saja sudah
dapat menyimpan 16 GB, maka bukan tidak mungkin kalau versi “harddisk” nya akan
memiliki kapasitas yang setara dengan HDD bahkan lebih.
Dari sisi sifatnya, SSD dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
berbasis flash dan berbasis DRAM (Dynamic Random Access Memory).
1.
SSD Berbasis Flash
Data dalam SSD berbasis flash biasanya disimpan dalam sel
memori pada chip. Dalam kelompok ini ada dua macam jenis sel memori yang umum
digunakan, yaitu jenis MLC (Multi Level Cell) dan SLC (Single Level Cell).
SSD jenis MLC biasanya lebih murah dibandingkan dengan yang
berbasis SLC. Hal ini disebabkan MLC menyimpan data sebesar 3 bit atau lebih
setiap selnya, sedangkan untuk SLC hanya 1 bit saja, sehingga biaya per giga
byte-nya menjadi lebih rendah.
Sedangkan SSD jenis SLC berharga lebih mahal,namun tipe ini
memiliki kelebihan tersendiri jika dibandingkan dengan jenis MLC, yaitu
kecepatan transfer data yang lebih tinggi, konsumsi daya yang lebih rendah dan
daya tahan sel memori yang lebih lama. Salah satu penyebab mahalnya harga SLC
ini adalah ongkos pembuatan yang lebih tinggi per giga byte-nya mengingat SSD
jenis SLC hanya mampu menyimpan data dengan jumlah yang lebih sedikit per
selnya.
Flashdisk merupakan salah satu SSD yang berbasis flash. Yang
lainnnya seperti Secure Digital (SD)
Card, Micro SD Card, Multi Media Card (MMC) dan Compact Flash (CF). Dan SSD
yang seperti harddisk memiliki kapasitas 128 GB yang sudah popular sejak 2008
banyak digunakan di dalam ultrabook.
2.
SSD Berbasis DRAM
SSD dengan teknologi ini memiliki kecepatan akses data yang
sangat tinggi (umumnya kurang dari 1 mili detik). Perangkat ini biasanya
dilengkapi dengan baterai internal dan sistem penyimpanan data cadangan untuk
memastikan tetap adanya data dalam SSD saat komputer dimatikan atau mati
mendadak. Dalam kondisi ini, baterai dalam SSD akan memasok daya bagi rangkaian
sel untuk menyalin semua informasi dari DRAM ke perangkat penyimpanan cadangan.
Saat komputer dinyalakan lagi, semua informasi ini akan dikembalikan lagi ke
DRAM.
HDD VS SSD
Kalau SSD menganggap bahwa dirinya akan menyingkirkan HDD
dari dunia teknologi, tidak mungkin jika SSD tidak memiliki kelebihan yang
dapat dibandingkan dengan HDD.
Berikut ini beberapa hal yang membuat SSD merasa PD akan
menyingkirkan HDD:
1. Waktu mulai bekerja
(start-up) yang lebih cepat. Hal ini berdampak pada akses data yang lebih
tinggi, keterlambatan/ penundaan membaca data (latency) yang lebih rendah dan
waktu pencarian data (seek time) yang jauh lebih cepat.
2.
Tidak memiliki bising/
dengung (noise) mengingat tidak adanya komponen yang bergerak.
3.
Lebih hemat daya listrik,
meskipun untuk SSD berbasis DRAM masih diperlukan catu daya yang cukup tinggi,
namun jika dibandingkan dengan hard-disk konvensional masih jauh lebih hemat
energi.
4.
Lebih kebal terhadap
guncangan, getaran, dan temperatur yang tinggi.
5.
Dengan kapasitas
penyimpanan yang sama, SSD memiliki bobot yang lebih ringan dan ukuran fisik
yang lebih ramping jika dibandingkan dengan hard-disk biasa (khususnya saat ini
hingga ukuran penyimpanan 256 GB) sehingga lebih portable untuk notebook dan
mobile external storage.
6.
Karena dapat menyimpan data
meskipun catu daya tidak ada, kelak teknologi SSD ini jika digabungkan dengan
teknologi Memristor (Memory Transistor) membuka kemungkinan tercapainya
pembuatan sebuah komputer yang dapat dihidup-matikan layaknya sebuah televisi,
sehingga istilah start-up, shut down, hang, blue screen dan sejenisnya hanya
menjadi catatan sejarah untuk anak cucu kita.
Dari semua penjelasan dan perbandingan ini, maka tidak heran
jika SSD dengan sesumbarnya akan menggantikan peranan harddisk di masa
mendatang.
No comments:
Post a Comment