Sering
kali presentasi menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian orang, padahal
presentasi merupakan sebuah kesempatan bagi seseorang untuk menyampaikan sebuah
pendapat atau gagasannya mengenai suatu hal. Namun itu bukan tanpa alasan,
banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dalam berpresentasi
baik dari internal maupun eksternal.
Sekarang
akan kita bahas satu per satu faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan dan
etika dalam presentasi.
1.
Intonasi
Menyampaikan
presentasi dengan intonasi yang tepat akan membuat isi presentasi kita menjadi
mudah dipahami dan dicerna oleh audience, sehingga apa yang ada dipikiran kita
akan tersampaikan dengan baik kepada audience.
Untuk sebagian
orang yang sudah terbiasa berbicara di depan umum mungkin hal ini bukanlah
sebuah masalah, tetapi berbeda dengan orang yang belum pernah melakukan
presentasi atau pun yang jarang berbicara di depan banyak orang. Namun jangan
khawatir, hal ini dapat diatasi diantaranya adalah dengan mengatur pernafasan.
Dengan mengatur pernafasan akan membantu kita mengurangi rasa grogi, sehingga
kalimat yang kita sampaikan jelas dan dapat ditangkap oleh audience.
2.
Penekanan
Dalam setiap
presentasi tentunya ada poin-poin penting yang ingin kita sampaikan disamping
kita menjelaskannya secara panjang lebar.
Agar audience
dapat menangkap poin-poin penting tersebut, maka perlu adanya sebuah penekanan
dari setiap poin penting yang kita sampaikan.
Penekanan dapat
dilakukan dengan mengubah nada bicara, ini yang biasanya dilakukan oleh
kebanyakan orang. Saat kita mengubah nada bicara, audience akan langsung
menyadari bahwa itu adalah salah satu poin penting yang ingin kita sampaikan.
Cara lain untuk
menyampaikan poin penting adalah dengan mengatakan secara langsung bahwa itu
adalah poin penting yang ingin kita sampaikan sehingga audience akan lebih
memperhatikan bagian itu. Meskipun disampaikan secara langsung, tetap perlu ada
penekanan pada poin pentingnya.
3.
Alur
Keruntutan
materi yang disampaikan sangat mempengaruhi pemahaman audience mengenai materi
yang kita presentasikan. Jika materi
yang dibawakan tidak runtut, maka tentu saja audience akan bingung
dengan presentasinya dan tidak dapat menangkap isi presentasinya.
Alur bisa
dimulai dari pembukaan atau pengantar, sehingga audience akan tahu materi apa
yang akan kita sampaikan. Kemudian isi dari presentasi dan diakhiri dengan
penutup atau kesimpulan yang mencakup seluruh presentasi.
4.
Penguasaan materi
Tentu aneh jika
seseorang berpresentasi tetapi tidak tahu apa yang dipresentasikan. Penguasaan
materi adalah hal mutlak yang harus dimiliki seseorang dalam berpresentasi.
Hal penting
yang perlu diperhatikan disini adalah saat menampilkan materi di slide atau pun
di power point, kita cukup menampilkan poin-poin yang akan kita bahas saja.
Selebihnya kita dapat melakukan improvisasi dari poin tersebut dengan
menjelaskannya kepada audience. Dengan begitu, audience tidak akan terpaku ke
slidenya tetapi fokus dengan yang kita sampaikan.
Jika perlu cari
tahu kemungkinan hal yang akan ditanyakan oleh audience, sehingga tidak perlu
berlama-lama memikirkan jawabannya.
5.
Menguasai audience
Apa maksudnya?
Menguasai audience berarti membuat audience selalu memperhatikan setiap yang
kita sampaikan. Bagaimana caranya? Tentu dari cara kita membawakannya. Untuk itu kita perlu mengenali audience
terlebih dahulu. Sebagai contoh saat berbicara dengan anak SD dengan mahasiswa
tentu saja berbeda.
Gaya bicara
perlu diperhatikan, selingi dengan humor agar audience tidak merasa tegang.
Intinya, buat diri kita sebagai pusat perhatian dari audience.
Isi dari slide
yang ditampilkan juga mempengaruhi. Jika slidenya membosankan, tentu audience
tidak tertarik. Hal ini tergantung dari kreativitas kita dalam membuat slide
dan tentunya disesuaikan dengan audiencenya.
6.
Saat hal buruk terjadi
Hal buruk yang
dimaksud disini adalah kondisi atau situasi yang tidak kita inginkan atau pun
diluar ekspektasi kita. Salah satunya adalah audience tidak fokus dengan
presentasi kita.
Itu berarti
audience merasa jenuh, lelah atau mengantuk. Untuk mengatasinya, salah satu
caranya adalah dengan melakukan ice breaking.
Ice breaking dapat dilakukan dengan kegiatan yang membuat audience bersemangat
lagi, seperti melakukan senam atau pun permainan. Ice breaking tidak ada
kaitannya dengan materi yang dibawakan, tetapi efektif untuk mengembalikan
konsentrasi dan perhatian audience terhadap materi yang kita sampaikan.
7.
Penguasaan panggung
Itu adalah
presentasimu, maka pada saat itu panggung itu adalah milikmu. Maksudnya apa?
Dari
keseluruhan tadi, intinya adalah Anda lah yang mengontrol dan menguasai jalan
dari presentasi tersebut, Anda tahu apa yang harus Anda lakukan.
Salah satu hal yang dapat dilakukan
untuk menguasai panggung adalah dengan berinteraksi dengan audience. Selain
membuat audience fokus, kita juga dapat bertukar pikiran jika ada sesuatu yang
salah dengan isi presentasi kita atau yang kita sampaikan.
Kesimpulannya
adalah faktor internal dalam berpresentasi adalah dari diri kita sendiri,
bagaimana kita membawakannya, meguasai materi, isi presentasi dan sebagainya.
Sedangkan
faktor eksternalnya adalah audience dan hal-hal yang mungkin terjadi dan di
luar ekspektasi kita.